Selasa, 14 Juni 2016

Bukti De Gea Layak Jadi Kiper Utama Spanyol



TOULOUSE – Spanyol tampil gemilang ketika sukses menggilas Republik Ceska dengan skor tipis 1-0. Gol sundulan yang dicetak oleh Gerard Pique memastikan tiga poin perdana pada pertandingan pertama penyisihan Grup D Piala Eropa 2016.

Selain kontribusi gol Pique, keberhasilan La Furia Roja dalam mengamankan poin penuh di pertandingan pertama tidak lepas dari penampilan kiper mereka, David De Gea. Pemain Manchester United tersebut membuat gawang Spanyol tetap perawan selama 90 menit.

Ternyata clean sheet yang diciptakan oleh De Gea pada pertandingan tersebut bukan lah yang pertama. Menurut catatan statistik OptaJoe, Selasa (14/6/2016), pemain berusia 25 tahun ternyata sudah empat kali mencatatkan clean sheets dari empat kali ia dimainkan sebagai starter.

Beberapa peluang emas yang didapatkan oleh Ceska memang sukses dimentahkan oleh De Gea. Termasuk peluang di menit-menit terakhir. Sepakan keras pemain Ceska dari dalam kotak penalti sukses dimentahkannya.

Tiga poin dari pertandingan tersebut membuat Spanyol memepet Kroasia yang berada di posisi pertama dengan nilai poin yang sama. Pada pertandingan berikutnya, Sergio Ramos dan kawan-kawan bakal bertemu dengan Turki, Sabtu 18 Juni 2016.

(dns)

Hungaria Bungkam Austria 2-0 Di Piala Eropa 2016



BORDEAUX – Austria melakoni laga perdananya di Piala Eropa 2016 dengan melawan Hungaria di di Stade Matmut-Atlantique, Selasa (14/6/2016) malam WIB. Tampil cukup dominan, Austria justru harus menyudahi laga dengan kekalahan 0-2 dari Hungaria.

Dengan hasil negatif itu membuat Austria kini berada di posisi paling buncit dalam tabel klasemen sementara Grup F Piala Eropa 2016. Sementara Hungaria sukses memimpin klasemen dengan raihan tiga poin.

Jalannya Pertandingan


Babak Pertama

Babak pertama sudah berjalan 10 menit, Austria mampu menebar ancaman untuk gawang Hungaria melalui sepakan dari Arnautovic. Akan tetapi upaya penyerang Stoke City itu masih mampu diamankan oleh Kiraly.

Berselang tiga menit giliran Hungaria gantian yang membuat pertahanan Austria berkerja keras. Adalah Kleinheisler yang hampir saja membuat Almer memunggut bola dari dalam gawangnya sendiri. Beruntung upaya gelandang berusia 22 tahun itu belum membuahkan hasil.

Austria mendapatkan peluang emas pada menit 31 via sepakan bebas David Alaba. Namun sepakan yang dilepaskan oleh fullback andalan Bayern Munich tersebut masih gagal lantaran membentur pagar betis para pemain Hungaria.

Kiraly! Kembali menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang andalan Hungaria di pertandingan ini. Kiper berusia 40 tahun tersebut kembali mengamankan gawangnya dari sepakan voli yang dilepaskan oleh Junuzović saat laga babak pertama memasuki 10 menit terakhir.

Harnik! Hampir saja mampu membuka keunggulan untuk Austria di menit 42. Menerima umpan dari Fusch, ia coba menyambutnya dengan sepakan first time. Namun upaya masih belum membuahkan hasil. Hingga 45 menit pertama berakhir kedudukan 0-0 masih jadi skor laga Austria vs Hungaria.

Babak Kedua

Austria memulai babak kedua pertandingan ini dengan tempo permainan yang sangat cepat. Bahkan mereka nyaris membuka skor melalui aksi Arnautovic. Akan tetapi, lagi-lagi Kiraly menyelamatkan gawangnya dari serbuan para pemain Austria.

Pada menit 62 ketangguhan tembok Hungaria akhirnya mampu membuka skor atas Austria. Memanfaatkan umpan dari Kleinheisler, Szalai mampu melesakan sepakan yang gagal diamankan oleh Almer. Austria 0-1 Hungaria

Alih-alih mampu bisa menyamakan kedudukan, Austria harus melewati sisa pertandingan dengan kedudukan 10 pemain di menit 66. Itu terjadi usai Dragovic mendapatkan akumulasi kartu kuning setelah melakukan pelanggaran kepada Kadar.

Meski bermain dengan 10 pemain, Austria masih terus melancarkan tekanan ke gawang Hungaria guna mendapatkan gol penyama kedudukan. Sayangnya sejumlah kans yang mereka dapatkan masih belum membuahkan hasil.

Ketika laga hanya tersisa empat menit lagi, Hungaria mampu memperbesar keunggulan mereka jadi 2-0 atas Austria. Memanfaatkan serangan balik, Stieber lalu melakukan solo run menuju gawang Austria. Ia menyudahi aksinya itu dengan sepakan melambung yang gagal diamankan Almer.

Hingga peluit panjang ditiupkan sang pengadil lapangan bertanda usainya laga, tidak ada lagi gol tambahan yang mampu dilesakan oleh kedua tim. Hungaria pun mampu menyudahi pertandingan ini dengan kemenangan 2-0 atas Austria.

Susunan Pemain


Austria (4-2-3-1): Almer; Dragovic, Hintereggen, Kleinheisler, Fusch; Alaba, Baumgartlinger; Harnik (Schöpf 79’), Junuzović (Sabitzer 60’), Janko (Okotie 66’); Arnautovic.


Pelatih: Marcel Koller

Hungaria (4-1-4-1): Kiraly; Guzmics, Fiola, Kádár, Lang; Gera; Németh (Pinter 90’), Nagy, Kleinheisler (Stieber 81’), Dzsudzsák; Szalai (Priskin 71’).


Pelatih: Bernd Storck

(mrh)

Portugal vs Islandia Berakhir Dengan Kedudukan 1-1


SAINT-ETIENNE – Laga seru tersaji Stade Geoffroy-Guichard yang mempertemukan Portugal melawan Islandia pada Rabu (15/6/2016) dini hari WIB. Seleccao das Quinas –julukan Portugal– yang lebih diunggulkan dalam laga ini harus puas bermain dengan skor akhir 1-1 dengan Islandia.

Jalannya Pertandingan

Babak Pertama

Seperti yang sudah diprediksi, Portugal tampil lebih dominan ketimbang Islandia. Akan tetapi, adalah Islandia yang menciptakan peluang pertama di pertandingan ini. Usai melewati Pepe, Gylfi Sigurdsson melepaskan tendangan yang bisa diamankan oleh Rui Patricio.

Portugal memiliki peluang emas untuk membuka skor pada menit 20. Setelah mengutak-atik bola di sisi kiri, Cristiano Ronaldo melepaskan umpan lambung yang disundul oleh Luis Nani. Akan tetapi, sundulan sang winger masih bisa diamankan dengan baik oleh kiper Islandia, Hannes Halldorsson.

Setelah menyerang terus-menerus, Portugal akhirnya bisa mencetak gol melalui Nani pada menit 31. Mantan pemain Manchester United tersebut menerima umpan matang dari Andre Gomes untuk menceploskan bola dengan mudah ke gawang Islandia.

Usai berhasil mengubah skor, Portugal terlihat lebih percaya diri mengarungi pertandingan. Beberapa kali peluang kembali diciptakan pasukan Fernando Santos ini.

Akan tetapi, Portugal tetap tidak bisa menambah keunggulan meskipun memiliki sejumlah kans. Babak pertama pun ditutup dengan skor 1-0.

Babak Kedua

Portugal memulai interval kedua dengan positif dan berhasil menciptakan peluang yang cukup menjanjikan dari Ronaldo. Sayangnya, tendangan kaki kiri sang kapten hanya melebar dari sisi kiri gawang Islandia.

Justru Islandia yang menyamakan skor pada menit 50 melalui Birkir Bjarnason. Memanfaatkan umpan lambung Johann Gudmundsson, Bjarnason tanpa kesulitan menaklukkan Rui Patricio dengan tendangannya.

Mengetahui skor kembali imbang, Portugal menaikkan intensitas serangan ke area Islandia. Akan tetapi, mereka tergolong jarang melepaskan umpan silang padahal Ronaldo sudah berdiri di tengah kotak penalti tim lawan.

Nani terlihat lebih rajin berada di dalam kotak penalti ketimbang menyisir pinggir lapangan. Kali ini dia kembali mendapat peluang dengan sundulannya, tapi bola hanya menyamping dari sisi gawang Islandia.

Sial sekali Ronaldo. Menyambut umpan Nani dari sisi kanan, megabintang Real Madrid tersebut lantas menyundul bola yang mengarah tepat ke pelukan Halldorson. Dia tampak kecewa kembali gagal mencetak gol. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain

Portugal: Patricio; Vieirinha, Pepe, Ricardo Carvalho, Guerreiro; Danilo; Mario/Quaresma, Gomes; Moutinho/Renato Sanches; Nani, Ronaldo.

Islandia: Halldorsson; Saevarsson, Ragnar Sigurdsson, Arnason, Skulason; Gudmundsson, Gunnarsson, Gylfi Sigurdsson, Birkir Bjarnason; Bodvarsson, Sigthorsson.

(pds)

Senin, 13 Juni 2016

Spanyol Hanya Bisa Menang Tipis 1-0 Atas Republik Ceko


TOULOUSE - Spanyol memulai perjalanan mereka di Piala Eropa 2016 dengan kemenangan 1-0 atas Republik Ceko dalam laga penyisihan Grup D di Municipal Stadium, Toulouse, Senin (13/6/2016) malam WIB. Meski menang, performa La Roja jelas tidak meyakinkan. Armada Vicente del Bosque harus bersusah payah untuk bisa mengamankan tripoin.

Babak Pertama

Sejak awal laga, Spanyol tampil agresif menekan lini pertahanan Ceko. Sayang, kiper Petr Cech tampil brilian di bawah mistar gawang Ceko dan beberapa kali melakukan save gemilang.

Disisi lain, Thomas Rosicky dan kolega praktis hanya mengandalkan counter attack. Namun, kiper La Roja, David De Gea bisa dibilang tak terlalu banyak 'berkeringat'.

Di paruh pertama, Spanyol mendominasi dengan 68 persen penguasaan bola dan sembilan tendangan on target. Sebaliknya, Ceko hanya menguasai 32 persen ball posession dan cuma membuat satu tendangan on target. Babak pertama berakhir 0-0.

Babak Kedua

Memasuki paruh kedua, alur permainan tidak banyak berubah. Kebuntuan sebetulnya hampir terpecahkan di awal-awal babak ini. David Limbersky salah mengantisipasi sebuah crossing sehingga nyaris mencetak gol bunuh diri. Beruntung bola hanya membentur mistar gawang Ceko.

Selanjutnya panyol terus melakukan serangan sporadis lewat Nolito dan David Silva. Namun disaat laga sepertinya berjalan berat sebelah, Ceko diluar dugaan menghasilkan dua peluang emas.

Pertama melalui sontekan Roman Hubnik di menit 57, menyambut tendangan bebas Ladislav Krejci yang masih bisa diselamatkan De Gea. Yang kedua ketika tandukan Gebre Selassie berhasil dibuang Cesc Fabregas tepat di depan mulut gawang.

Terus mencari gol pembuka, Del Bosque pun memasukkan trio Aritz Aduriz, Thiago Alcantara, dan Pedro Rodriguez. Meski demikian, gempuran bertubi-tubi yang mereka lakukan masih belum terlalu membahayakan gawang Cech.


Pada akhirnya, kesabaran La Roja berbuah manis. Tiga menit jelang akhir laga, Andres Iniesta mengirim umpan silang yang berhasil ditanduk sempurna oleh Gerard Pique. Spanyol akhirnya membuka keunggulan, 1-0! Ceko sempat membuat peluang di masa injury time, namun sepakan keras Vladimir Darida berhasil dipatahkan oleh De Gea untuk mempertahankan keunggulan 1-0 Spanyol hingga laga berakhir.

Susunan Pemain:

Spanyol: De Gea, Juanfran, Ramos, Pique, Alba, Busquets, Iniesta, Fabregas, Silva, Nolito, Morata.

Cadangan: Casillas, Rico, Azpilicueta, Bartra, Koke, Vazquez, Pedro, Bellerin, Thiago, Mikel, Soriano, Aduriz.

Republik Ceko: Cech, Kaderabek, Sivok, Hubnik, Limbersky, Darida, Plasil, Gebre-Selassie, Krejci, Rosicky, Necid.

Cadangan: Vaclik, Koubek, Kadlec, Dockal, Pudil, Skoda, Kolar, Pavelka, Sural, Skalak, Lafata.

(rul)

Taklukan Belgia 0-2,Itali Pimpin Klasmen Grup E Piala Eropa


LYONNAIS –Italia melakoni laga perdana mereka di Grup E Piala Eropa 2016 kontra Belgia di Stade Parc Lyonnais, Selasa (14/6/2016) dini hari WIB. Tampil saling menekan sejak menit awal, Gli Azzurri sukses menyudahi pertandingan ini dengan kemenangan 2-0 atas Belgia.

Dengan hasil positif tersebut, Italia pun kini sementara jadi pemuncak klasemen Grup E Piala Eropa 2016. Tim arahan Antonio Conte itu sukses mengoleksi tiga poin diikuti Republik Irlandia dan Swedia, yang di laga sebelumnya bermain imbang.

Jalannya Pertandingan


Babak Pertama

Belgia memulai pertandingan babak pertama dengan langsung menekan pertahanan Italia. Bahkan mereka nyaris saja bisa membuka skor apabila sepakan Radja Nainggolan tidak mampu digagalkan oleh Gianluigi Buffon.

Pada menit 16, Belgia kembali menebar ancaman terhadap gawang Italia via aksi dari Kevin De Bruyne. Akan tetapi upayanya melepaskan sepakan ke gawang Italia masih mampu diganggu oleh Andrea Berzagli.

Berselang tujuh menit, giliran Italia yang mendapatkan peluang perdana mereka di laga ini. Sayangnya, peluang Italia melalui sepakan spekulasi dari Eder masih belum menemui sasaran yang tepat.

Emanuele Giaccherini! Akhirnya mampu membuka keunggulan Italia atas Belgia di menit 33. Memanfaatkan umpan lambung Leoanardo Bonucci, pemain Sunderland itu menyambutnya dengan sepakan first time yang gagal diamankan oleh Thibaut Courtois.

Tidak berselang lama dari gol Giaccherini, Italia hampir saja menambah keunggulan melalui tandukan Bonucci. Akan tetapi, tandukkan bek Juventus itu usai menerima umpan dari Antonio Candreva masih menyamping di sisi kanan gawang Courtois.

Belgia hampir saja menyamakan kedudukan di menit-menit akhir melalui peluang dari Axel Witsel. Namun upayanya masih gagal membuahkan hasil. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan 1-0 untuk keunggulan Italia atas Belgia masih menghiasi papan skor laga ini.

Babak Kedua

Tertinggal satu gol di paruh pertama, membuat Belgia pun semakin kesetanan di awal babak kedua. Bahkan beberapa kali pemain Setan Merah mampu menebar ancaman ke gawang Buffon. Sayangnya, rapatnya pertahanan Italia masih menggagalkan segala upaya Belgia itu.

Alih-alih mampu menyamakan kedudukan, gawang Belgia justru hampir saja kembali dibobol Italia via aksi dari Graziano Pelle. Memanfaatkan umpan silang Candreva, bomber andalan Southampton itu melepaskan sundulan ke gawang Belgia. Beruntung Courtois mampu menyelamatkan gawangnya.

Pada menit 68, Belgia kembali gagal memanfaatkan peluang emasnya untuk bisa menyamakan kedudukan. Kali ini giliran sepakan spekulasi yang dilepaskan oleh Lukaku yang masih mampu dengan mudah dibaca oleh Buffon.

Memasuki 10 jelang laga usai, Italia hampir saja menambah keunggulan andai peluang dari Candreva mampu membuahkan hasil. Namun bola hasil sepakan gelandang Lazio itu masih membentur salah satu pemain bertahan Belgia dan hanya menghasilkan tendangan sudut.

Italia akhir mampu menambah keunggulan mereka jadi 2-0 atas Belgia melalui gol Pelle di menit-menit akhir pertandingan. Memanfaatkan umpan dari Candreva, ia lalu melepaskan sepakan voli yang meluncur deras ke dalam gawang Courtois.

Hingga peluit panjang ditiupkan sang pengadil lapangan bertanda usainya laga, tidak ada gol tambahan yang dicetak oleh kedua kesebelasan. Italia pun mampu menutup laga ini dengan kemenangan 2-0 atas Belgia.

Susunan Pemain


Italia (3-5-2): Buffon; Chiellini, Barzagli, Bonucci; Darmian (De Sciglio 59’), Candreva, De Rossi (Motta 78’), Parolo, Giaccherini; Pele, Eder (Immobile 75’).

Pelatih: Antonio Conte

Belgia (4-4-1-1): Courtois; Ciman (Carrasco 75’), Alderweireld, Vermaelen, Vertonghen; Witsel, Nainggolan (Mertens 63’), Fellaini, De Bruyne; Hazard; Lukaku (Origi 73’).

Pelatih: Marc Wilmots

(mrh)

Minggu, 12 Juni 2016

Laga Perdana Euro 2016, Tuan Rumah Prancis Petik Tiga Angka


Prancis memetik tiga angka dan bertengger di puncak klasemen Grup A setelah gelandang Dimitri Payet mencetak gol ke gawang Rumania pada penghujung laga pembuka Euro 2016 di Stade de France, Jumat (10/06) waktu setempat.

Di stadion yang menjadi salah satu lokasi pengeboman, November 2015 lalu, tim nasional Prancis mendapat sokongan penuh dari publik tuan rumah. Namun, serangan demi serangan Les Bleus—julukan timnas Prancis—dapat dipatahkan Rumania.

Kondisi tersebut, sebagaimana dikatakan pelatih Prancis, Didier Deschamps, menyulitkan anak-anak asuhannya.

“Rumania membuatnya rumit. Selama 20-25 menit pertama, kami mengalami kesulitan. Pertandingan pembuka turnamen menjadi seperti laga final dan kami agak ragu-ragu,” kata Deschamps.


Usai turun minum, Deschamps menambah daya gedor timnas Prancis dengan memasang empat pemain di lini depan. Taktik itu terbukti jitu. Pada menit ke-58, Olivier Giroud menyambut umpan silang Payet dengan tandukan yang berakhir di jala gawang Rumania.

Namun, Rumania belum takluk. Selang tujuh menit kemudian, Bogdan Stancu menjebol gawang Prancis melalui tendangan di titik putih setelah Patrice Evra menjatuhkan Nicolae Stanciu di dalam kotak penalti.

Laga sepertinya berakhir imbang. Akan tetapi, semenit menjelang penghujung pertandingan, Payet melepas tendangan ke pojok kiri gawang Rumania. Skor pun 2-1 untuk timnas Prancis.



Saat digantikan pada menit-menit akhir, Payet menangis haru. Publik tuan rumah berdiri memberikan tepuk tangan.

“Emosi keluar berbarengan dengan terciptanya gol. Begitu banyak stres, begitu besar tekanan. Jika seseorang memberi tahu saya sebelumnya bahwa pertandingan akan berakhir demikian, rasanya saya tidak akan percaya,” kata Payet, yang membela West Ham United di Liga Primer, kepada kantor berita AFP.

Di sisi lain, pelatih Rumania Anghel Iordanescu tak bisa menahan kekecewaan lantaran tidak bisa meraih satu angka untuk hasil imbang.

“Sakit rasanya kalah saat pertandingan memasuki menit ke-89. Tendangan yang bagus dari pemain hebat,” kata Iordanescu.

Berkat hasil itu, Prancis memimpin Grup A dengan tiga poin. Dua penghuni Grup A lainnya, Albania dan Swiss, akan berhadapan di Lens, pada Sabtu (11/06).

Ditahan Seri Rusia,Bagaimana Penampilan para Pemain Inggris



Inggris memulai laga Piala Eropa 2016 dengan penampilan mengesankan saat melawan Rusia, tetapi hanya meraih satu poin setelah kebobolan di menit-menit terakhir.

Apakah semua pemain cukup layak untuk menjadi pemain inti di posisinya masing-masing ketika bertemu Wales di Lens, Kamis nanti? Atau siapa yang layak duduk di babngku cadangan?

Penulis masalah sepak bola Phil McNulty memberikan penilaian terhadap kinerja para pemain Inggris saat ditahan seri 1-1 oleh Rusia di stadion Velodrome, Marseille.

Joe Hart (kiper) 6

Memiliki sedikit upaya melakukan penyelamatan, tetapi cukup mampu mengantipasi jika ada tendangan ke arah gawang. Tidak mampu berbuat apa-apa ketika sundulan kepala pemain Rusia yang berbuah gol.


Kyle Walker (bek kanan) 7

Bermain penuh semangat di babak pertama. Bakal mendapat lebih banyak tekanan saat menghadapi Wales dan kemungkinan bisa melakukannya dengan baik.

Gary Cahill (bek tengah) 7

Sudah mendapat kartu kuning, tetapi penampilannya solid dan cukup determinan. Mampu bertindak tepat ketika sisi pertahanan diserang.


Chris Smalling (bek tengah) 6

Bermain tenang. Kuat dalam adu fisik.

Danny Rose (bek kiri) 6

Beberapa kali memberikan umpan silang, terutama di babak pertama, tetapi tidak mampu berduel dengan Vasili Berezutski yang akhirnya berbuah gol untuk Rusia.

Eric Dier (memegang lini tengah) 7

Mengesankan dalam penguasaan bola, dan tendangan bebasnya membuahkan gol.

Dele Alli (lini tengah) 6


Menunjukkan beberapa sentuhan yang baik dan kepercayaan dirinya terus meningkat. Bakal terus berkembang.

Wayne Rooney (lini tengah) 8

Pemain terbaik dalam laga melawan Rusia. Umpan-umpannya luar biasa dan mampu menguasai pertandingan sampai ia digantikan pemain lain. Luar biasa.

Adam Lallana (menyerang lini tengah) 7



Pemain kepercayaan Hodgson di lapangan tengah. Pelari yang kuat dan beberapa kali membuang peluang gol di babak pertama.

Raheem Sterling (menyerang lini tengah) 5

Tampil kurang baik alias buruk, dan kurang kepercayaan diri. Posisinya dalam ancaman saat Inggris menghadapi Wales.

Harry Kane (striker) 5



Kurang mendapat dukungan dari pemain lain. Tetapi kinerjanya akan meningkatkan karena dia memang berkelas. pengganti

Jack Wilshere (untuk Rooney 77 menit) 5

Memiliki kemampuan berlari yang luar biasa, tetapi perannya kurang membuat banyak dampak.

James Milner (untuk Sterling 86 menit)


Tidak ada penilaian karena baru masuk di menit-menit terakhir.